Rabu, 09 September 2015

Buah Manis Mendidik Anak dengan penuh Kesabaran

 

FITRI LU'LU'UL MAKNUN.

Mendidik anak itu tidak mudah, akan ada onak dan duri. Memupuk kesabaran juga bukan perkara gampang. Bukankah kita tahu bersama bahwa jalan menuju surganya Allah penuh dengan hal-hal yang tidak kita sukai?

Setuju tidak, bahwa merawat dan mendidik anak itu butuh bergunung-gunung kesabaran? Dari pagi sampai malam kita harus menghadapi tingkah polah anak yang tak ada habisnya. Tak mau turun dari gendongan, bertengkar dengan adiknya, sering kebobolan ngompol saat toilet training, mudah menangis, tidak mau makan, merengek tak hentinya minta jajan, dan tentu masih banyak lagi yang lainnya. Padahal kita pun sudah lelah dengan pekerjaan rumah yang tak kunjung ada habisnya.
Ketika itu mungkin emosi kita sudah memuncak hingga ubun-ubun, kepala serasa mau pecah, dada terasa sesak. Saat itu yang kita butuhkan adalah kejernihan pikiran sehingga bukan amarah yang menguasai kita. Disaat seperti itulah mestinya kita mau merenungkan sebuah hadits yang diberitakan oleh Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam dari Shuhaib radhiyallahu’anhu,
عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ، إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ، إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ، فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ، صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
”Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin. Sesungguhnya semua urusannya adalah baik untuknya. Dan hal itu tidak ada kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila dia mendapatkan kesenangan maka dia pun bersyukur, maka hal itu adalah kebaikan untuknya. Apabila dia tertimpa kesulitan maka dia pun bersabar, maka hal itu juga sebuah kebaikan untuknya.” (HR. Muslim [2999] lihat al-Minhaj Syarh Shahih Muslim[9/241])
Anak adalah ujian bagi orang tuanya. Jika kita mampu bersabar dalam mendidik mereka tentu akan ada balasan pahala dari Allah, dan kelak kita akan menuai buah dari kesabaran yang manis bagaikan madu. Yaitu ketika mereka telah dewasa, kala mereka telah terbiasa dan terdidik dengan kebaikan yang kita ajarkan dan mereka menjadi manusia yang taat pada Rabbnya. Doa-doa yang selalu mereka panjatkan untuk kita adalah harta dan investasi yang tak ternilai harganya. Lalu seperti apa saja aplikasi kesabaran dalam mendidik anak?
Berikut beberapa contohnya aplikasi kesabaran dalam mendidik anak,
  1. Sabar dalam mengajarkan kebaikan pada anak
    Salah satu bagian dari kesabaran yang dijelaskan para ulama adalah kesabaran dalam melakukan ketaatan pada Allah. Sabar dalam mengajarkan kebaikan pada anakpun termasuk dalam kategori ini. Mengajarkan kebaikan membutuhkan kesabaran seorang ibu. Mengajarkan doa-doa harian, adab dan akhlak yang baik, menghafal qur’an, dan lain sebagainya.
  2. Sabar menjawab pertanyaan anak
    Dalam masa tumbuh kembangnya, anak akan mengalami fase dimana ia akan selalu bertanya tentang hal-hal di sekelilingnya mulai dari hal yan besar sampai hal-hal yang sepele. Jangan keluhkan hal ini, wahai Ibu! Bersabarlah menjawab setiap pertanyaan anak kita karena dengan anak bertanya pada kita sesungguhnya ia menaruh kepercayaan pada kita sebagai orang tuanya. Jika kita ogah-ogahan atau malah marah-marah dengan pertanyaan yang anak lontarkan maka anak mungkin akan jera bertanya lagi dan ia tak akan menaruh kepercayaan lagi pada kita sehingga akan bertanya pada orang lain. Lalu apa jadinya jika ia bertanya pada orang yang tidak tepat sehingga mendapat jawaban yang berbahaya bagi agamanya?
  3. Sabar menjadi pendengar dan teman yang baik
    Termasuk sifat sabar dalam mendidik anak adalah menjadi pendengar yang baik. Jangan pernah mengganggap remeh curhatan anak kita, dengarkan dan komentari dengan bijak serta sisipi dengan nasehat.
  4. Sabar ketika emosi memuncak
    Menghadapi kelakuan anak yang terkadang nakal memang menjengkelkan. Saat inilah dibutuhkan kesabaran. Jika amarah itu datang cobalah sementara untuk menjauh dari anak hingga emosi kita mereda. Setelah reda, baru dekati anak lagi dan cobalah menasehatinya. Menasehati anak sambil marah-marah tidak akan ada gunanya dan tidak memberikan kesadaran bagi anak.
  5. Sabar jika ikhtiar kita dalam mendidik anak belum menunjukkan hasil yang maksimal
    Bersabarlah jika belum ada hasil yang maksimal dalam mendidik anak kita. Selalulah ingat bahwa Allah akan selalu melihat proses bukan hasil. Setiap ikhtiar kita mendidik anak akan Allah balas meskipun itu hal yang kecil. Selalulah mendoakan anak kita agar mereka menjadi anak yang shalih-shalihah.

Penuh Onak dan Duri

Mendidik anak itu tidak mudah, akan ada onak dan duri. Memupuk kesabaran juga bukan perkara gampang. Bukankah kita tahu bersama bahwa jalan menuju surganya Allah penuh dengan hal-hal yang tidak kita sukai apalagi wanita memang memiliki sifat suka berkeluh kesah. Jadi bersemangatlah berusaha menjadi ibu yang sabar, semoga tips ini dapat membantu:
  1. Berlatihlah untuk sabar, dan ini harus bertahap tidaklah mungkin akan langsung bisa.
  2. Berdoa pada Allah agar menyuburkan sifat sabar dalam jiwa kita.
  3. Membaca tentang keutamaan sifat sabar dan juga kisah Nabi dan shahabat serta orang-orang shalih ketika mendidik anak-anak mereka.
  4. Sabar itu bisa naik dan turun, maka rajinlah mencharge kesabaran kita dengan banyak membaca, menghadiri majelis ilmu, serta berkawan dengan teman yang shalihah agar bisa menasehati kita untuk bersabar.
  5. Saling mengingatkan dengan partner kita dalam mendidik anak, yaitu suami kita.
Bukalah mata kita, banyak orang tua yang belum dikaruniai anak atau dikaruniai anak namun memiliki ‘keterbatasan’ yang menjadikan anak sukar dididik. Ingatlah hal itu sehingga dengan itu kita akan banyak bersyukur dan berusaha keras memupuk kesabaran dalam mendidik anak-anak kita. Selalulah ingat bahwa anak adalah invetasi kita di akhirat kelak. Ibarat bercocok tanam, tanamlah benih unggul dan sabarlah merawatnya, maka kelak kita akan menyemai buah yang ranum.
Penulis: Nugrahaeni Ummu Nafisah
Artikel Muslimah.Or.Id
SEBARKAN!

Senin, 07 September 2015

HATI-HATI.....SEKALI MEMBENTAK, MILYARAN SEL OTAK ANAK RUSAK!


FITRI BINTANG MASA DEPAN.....
“Tahukan Anda di dalam setiap kepala seorang anak terdapat lebih dari 10 trilyun sel otak yang siap tumbuh. Satu bentakan atau makian mampu membunuh lebih dari 1 milyar sel otak saat itu juga. Satu cubitan atau pukulan mampu membunuh lebih dari 10 milyar sel otak saat itu juga. Sebaliknya 1 pujian atau pelukan akan membangun kecerdasan lebih dari 10 trilyun sel otak saat itu juga.”

Dari beberapa artikel dan penelitian disebutkan bahwa, satu bentakan merusak milyaran sel-sel otak anak kita. Hasil penelitian Lise Gliot, berkesimpulan pada anak yang masih dalam pertumbuhan otaknya yakni pada masa golden age (2-3 tahun pertama kehidupan, red), suara keras dan membentak yang keluar dari orang tua dapat menggugurkan sel otak yang sedang tumbuh. Sedangkan pada saat ibu sedang memberikan belaian lembut sambil menyusui, rangkaian otak terbentuk indah.

Penelitian Lise Gliot ini sendiri dilakukan sendiri pada anaknya dengan memasang kabel perekam otak yang dihubungkan dengan sebuah monitor komputer sehingga bisa melihat setiap perubahan yang terjadi dalam perkembangan otak anaknya. “Hasilnya luar biasa, saat menyusui terbentuk rangkaian indah, namun saat ia terkejut dan sedikit bersuara keras pada anaknya, rangkaian indah menggelembung seperti balon, lalu pecah berantakan dan terjadi perubahan warna. Ini baru teriakan,” ujarnya.

Dari hasil penelitian ini, jelas pengaruh marah terhadap anak sangat mempengaruhi perkembangan otak anak. Jika ini dilakukan secara tak terkendali, bukan tidak mungkin akan mengganggu struktur otak anak itu sendiri. “Makanya, kita harus berhati-hati dalam memarahi anaknya,” Tidak hanya itu, juga mengganggu fungsi organ penting dalam tubuh. Tak hanya otak, tapi juga hati, jantung dan lainnya.

Teriakan dan Bentakan menghasilkan gelombang suara. Ya, hampir semua orang mengetahui itu. Yang belum banyak diketahui orang banyak adalah, bentakan yang disertai emosi seperti marah menghasilkan suatu gelombang baru.

Emosi negatif seperti marah mempunyai gelombang khusus yang merupakan gelombang yang dipancarkan dari otak. Gelombang ini dapat bergabung dengan gelombang suara orang yang berteriak. Nah, gabungan gelombang suara dan gelombang emosi marah ini menghasilkan gelombang ketiga dengan efek yang khusus.

Efek dari gelombang ketiga ini adalah sifat destruktifnya terhadap sel-sel otak orang yang dituju. Dalam satu kali bentakan saja, sejumlah sel-sel otak orang yang dijadikan target akan mengalami kerusakan saat dia terkena gelombang ini, baik bila dia mendengar suaranya atau pun tidak. Hal ini karena gelombang ketiga ini tetap merambat sebagaimana dia gelombang suara tapi langsung ditangkap oleh otak sebagaimana gelombang otak.

Efek kerusakan pada sel-sel otak akan lebih besar pada anak-anak yang dijadikan sasaran bentakan ini. Pada remaja dan orang dewasa mengalami kerusakan yang tidak sebesar anak-anak, tapi tetap saja terjadi kerusakan.

Efek jangka panjangnya dapat dilihat pada orang-orang yang sering mengalami bentakan di masa lalunya. Mereka lebih banyak melamun serta termasuk lambat dalam memahami sesuatu. Orang-orang ini biasanya mudah meluapkan emosi negatif seperti marah, panik atau sedih. Mereka biasanya seringkali mengalami stress hingga depresi dalam hidup, karena kesulitan memahami pola-pola masalah yang mereka hadapi. Semuanya akibat dari sel-sel otaknya yang aktif lebih sedikit dari yang seharusnya.

Oleh karena itu, sebagai orang tua, pendidik, ataupun orang yang lebih tua dari ‘mereka’, sebaiknya memilih sikap yang lebih kreatif dalam menghadapi tingkah anak yang mungkin kurang baik. Seringkali orang tua bukan mencegah, mengarahkan, dan membimbing sebelum kesalahan terjadi. Seharusnya orang tua mempertimbangkan tingkat perkembangan kejiwaan anak, sebelum membuat aturan. Jangan menyamakan anak dengan orang dewasa. Orang tua hendaknya menyadari bahwa dunia anak jauh berbeda dengan orang dewasa. Jadi, ketika menetapkan apakah perilaku anak dinilai salah atau benar, patuh atau melanggar, jangan pernah menggunakan tolok ukur orang dewasa.

Harus diakui, orang tua yang habis kesabarannya sering membentak dengan kata-kata yang keras bila anak-anak menumpahkan susu di lantai, terlambat mandi, mengotori dinding dengan kaki, atau membanting pintu. Sikap orang tua tersebut seperti polisi menghadapi penjahat. Sebaliknya, orang tua sering lupa untuk memberikan perhatian positif ketika anak mandi tepat waktu, menghabiskan susu dan makanannya, serta memberesi mainannya. Padahal seharusnya, antara perhatian positif dengan perhatian negatif harus seimbang.

Mari yuk selalu memberi pujian tulus dan pelukan kasih sayang kepada anak-anak kita agar kelak menjadi anak yang cerdas berjiwa penuh kasih sayang

Sumber : muslimuna com

Sabtu, 05 September 2015

GUNAKANLAH KATA POSITIF


RISWAN, SIQ, S.Pd.I / smpannamirohpekanbaru.blogspot.co.id
Mohon maaf, sy hanya ingin meluruskan saja perihal kata "JANGAN".😊
Tidak ada yg salah dalam ilmu psikologi ttg kata "Jangan".
Tidak ada yg salah pula dalam Al Quranul Kariim ttg kata "Jangan".
Al Quran akan selalu berkesesuaian dgn ilmu science termasuk ilmu psikologi modern hingga sepanjang zaman.
Tp bukan berarti Al Qur'an yg menyesuaikan
Al Qur'an tidak menyesuaikan dengan ilmu pengetahuan..
Tp ilmu pengetahuan dapat menjadi bukti kebenaran al qur'an..
Ok. Akan sy jabarkan dulu satu per satu ttg "Jangan" di dalam dunia psikologi.
Di dalam ilmu psikologi kata2 berikut ini adalah kata2 hypnosis yg menyuruh org utk semakin melakukannya. Kata2 tsb adl: "Jangan, Tidak Boleh, Dilarang, dst."
Mengapa hal tsb merupakan kata2 hypnosis?
Di Sidoarjo, ada sebuah lahan kavlingan. Di situ ada papan tertulis: "DILARANG BUANG SAMPAH DI SINI". Apa yg terjadi? Di situ malah banyak sampah. Org2 malah menjadikan lahan tsb sbg tempat buang sampah.
Kemudian yg punya lahan berinisiatif mengganti tulisan menjadi: "YA ALLAH, SEMOGA ENGKAU CABUT NYAWA ORANG YG MEMBUANG SAMPAH DI TEMPAT INI". Apa yg terjadi? Praktis, sekarang bersih tdk ada sampah.
Sy jg pernah ke Singaraja, di samping Indomaret ada lahan ruko kosong. Di situ tertulis: "DILARANG BUANG SAMPAH" Tapi, Masya Allah, sampah di situ berserakan. Baunya bukan main.
Saya pernah ke Bandung, di sebuah jalan ada tulisan: "JANGAN LIHAT KE KIRI!!" Apa yg terjadi? Sy lihat ke kiri. Dan semua org kebanyakan lihat ke kiri juga. Ternyata, di kiri jalan ada gerai usaha laundry. Dan usaha laundry itu pun jd terkenal. Promosi gratis.
Sebenarnya ada persamaan ilmu psikologi dgn Al Quraanul Kariim ttg kata "Jangan".
Ternyata, dalam ilmu psikologi modern, kata "JANGAN" memang ada saatnya TIDAK diperbolehkan utk dipergunakan dan ada saatnya diperBOLEHkan utk dipergunakan.
Kapan saat TIDAK diperbolehkan utk dipergunakan? Ketika kata "JANGAN" itu berdiri sendiri dlm satu kalimat.
Contoh: Jangan nakal. Jangan tengok ke kiri. Jangan petakilan. Jangan baca ini, dsb.
Jangan nakal ya nak (maka sang anak akan berpikir utk berbuat nakal).
Jangan malas ya nak (maka sang anak akan malas).
Lalu, kapan kata "JANGAN" diperbolehkan untuk dipergunakan?
Ketika kata "JANGAN" itu berada dalam satu kalimat yang diikuti oleh kalimat penjelasan yang menerangkan mengapa hal itu tidak diperbolehkan.
Contoh: "Nak, jangan jadi anak malas ya. Karena kalau jadi anak malas maka hidupmu akan sengsara, punya masa depan suram, hidup miskin, ke mana-mana merepotkan orang. Mau ngga kamu jadi orang miskin?"
Contoh: "Nak, jangan main-main ke sungai itu lho. Di sungai itu ada buayanya. Sudah banyak anak yang jadi korban, hilang dimakan buaya. Sampai sekarang buayanya belum ditangkap. (anak akan berpikir seratus kali untuk bermain ke sungai tsb).
Dan menariknya, semua kata "Jangan" di dalam Al Quran selalu tidak berdiri sendiri, ia pasti diikuti oleh kalimat penjelas yang memperjelas mengapa hal itu tidak diperbolehkan.
Contoh: "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (QS.Al Israa. ayat 32)
Contoh lagi: "Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya sewaktu ia menasehatinya :'Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar."
( QS. Luqman (31) : 13 ).
Contoh lagi: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. “(Ali-Imran: 130) <Memakan riba pasti merugikan, sedangkan meninggalkan riba Allah akan janjikan keuntungan>
Wallahu a'lam.
Semoga bermanfaat.

Kekuatan DOA Cara Ampuh Membuat Anak Sholat TANPA Debat, Keringat, Urat & Pengingat


RISWAN, SIQ, S.Pd.I / smpannamirohpekanbaru.blogspot.co.id
Tentunya bagi Anda sebagai orang tua ingin memiliki anak-anak yang taat kepada Allah swt. Dan ibadah yang paling utama adalah sholat!

Bagaimana membuat anak-anak Anda taat akan ibadah yang agung ini? Bagaimana membuat anak-anak kita Sholat dengan kesadaran mereka sendiri tanpa diperintah, tanpa berdebat dahulu dan disiplin mendirikannya tanpa perlu diingatkan?

Apakah anak-anak Anda enggan dan malas untuk sholat? Atau bahkan mereka membuat jengkel saat mengingatkan untuk sholat? Mari kita lihat bagaimana kita bisa mengubahnya.

Ini adalah pengalaman seorang wanita yang memiliki anak perempuan yang sudah duduk di bangku kelas 5 SD. Baiklah inilah cerita darinya dengan bahasa yang telah disesuaikan.

Sholat bagi anakku sepertinya hal yg sangat berat, sampai-sampai suatu hari aku berkata kepadanya: "Bangun!! Sholat!!", dan aku mengawasinya dari jauh.

Aku melihatnya mengambil sajadah, kemudian melemparkannya ke lantai. Kemudian ia mendatangiku.

Aku bertanya kepadanya: "Apakah kamu sudah sholat?"
Ia menjawab: " Sudah "?

Kemudian aku marah dengan sangat keras, karena ia berbohong tentang itu. Aku tahu aku salah, tetapi kondisinya memang benar-benar membuatku sedih.

Air mataku tak terbendung disitu...

Aku benar-benar emosi dan marah pada putriku, aku gertak dengan keras dan aku menakutinya dengan siksa neraka.

Tapi apa yang terjadi...ternyata semua ocehanku itu seperti tidak didengar dan tidak bermanfaat sekali.

Hingga suatu hari, seorang sahabatku bercerita ketika ia berkunjung kerumah seorang kerabat dekatnya (seorang yg biasa2 saja dari segi agama) , tapi ketika datang waktu sholat, semua anak-anaknya langsung bersegera melaksanakan sholat tanpa diperintah dan atas kesadaran sendiri.

Aku berkata padanya "Bagaimana anak-anakmu bisa sholat dgn kesadaran mereka tanpa berdebat dan tanpa perlu diingatkan dengan keras tanpa perlu kita marah-marah?"

Ia menjawab: "Demi Allah, aku hanya ingin mengatakan padamu bahwa sejak jauh sebelum aku menikah aku selalu memanjatkan DO'A ini, dan sampai saat ini pun aku selaku berdoa dengan DO'A tersebut.

Setelah aku mendengarkan nasehatnya, aku selalu tanpa henti berdoa dengan do'a ini.
Dalam sujudku...
Saat sebelum salam...
Ketika witir...
Dan disetiap waktu-waktu yang mustajab...

Wahai saudara-saudaraku...
Anakku saat ini telah duduk dibangku SMA.

Sejak aku memulai berdoa dengan doa itu sampai saat ini, anakkulah yg rajin membangunkan kami dan mengingatkan kami untuk sholat.

Dan adik-adiknya, Alhamdulillah...mereka semua selalu menjaga sholat.

Saat ibuku berkunjung dan menginap dirumah kami, ia tercengang melihat anak perempuanku bangun pagi, kemudian membangunkan kami satu persatu untuk sholat.

Aku tahu Anda semua penasaran ingin mengetahui doa apakah itu?

Doa ini ada di QS.Ibrahim: 40

( رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلاَةِ
وَمِن ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاء )
(إبراهيم ، 40)

"Robbij 'alnii muqiimash sholaati wa min dzurriyyatii robbanaa wa taqobbal du'aa"

Artinya :
"Ya Robbku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan sholat, ya Robb, perkenankanlah doaku." (QS. Ibrahim: 40)

Doa...Doa...dan Doa...
Sebagaimana Anda semua tahu bahwa doa adalah senjata seorang mukmin.

Bagikan tulisan ini dengan menekan tombol share ke sosial media kamu agar lebih banyak orang yg mengambil manfaat.

Jika anda terkesan dgn tulisan ini,
katakan: "Semoga Allah merahmati orang yang mengamalkan doa tersebut. Aamiin.

9 Tips Penting yang Perlu Orangtua Lakukan Mendidik Anak Menjadi Hafidz Quran

RISWAN, SIQ, S.Pd.I
Mendidik Anak Menjadi Hafidz Quran, Ini 9 Tips Penting yang Perlu Orangtua Lakukan!
 Sahabat Ummi, sebagai orang tua ingin menjadikan anak kita sebagai hafidz/hafidzah Qur’an. Saat seorang anak-anak menghafalkan sesuatu maka itu bagaikan menulis di sebuah batu yang ketika sudah tertulis / terukir maka akan melekat kuat dan sulit hilang.
Karena itu marilah kita didik anak-anak kita membaca dan menghapal Al-Qur’an sejak dini. Berikut ini kiat-kiat dalam usaha menjadikan anak kita sebagai hafidz/hafidzah Qur’an:
1.Orang tua sepakat menjadikan Keluarga Qurani sebagai misi dan visi keluarga
Al Quran adalah kunci meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Itulah prinsip dasar yang harus dipegang teguh oleh pasangan suami istri dalam mendidik buah hatinya. Dan harus diingat bahwa keberhasilan pendidikan anak adalah hasil integrasi kedua orang tuanya, bukan dari ibu saja. Dan jangan terlalu mengandalkan sekolah. Karena 2/3 keberhasilan pendidikan itu ada di rumah.
2.Memperkenalkan Al-Qur’an kepada buah hati sejak dini bahkan semenjak masih di dalam kandungan
Perdengarkan murottal sejak anak masih dalam kandungan.
3.Membiasakan anak-anak berinteraksi dengan Al-Quran setiap hari
Perdengarkan murottal di setiap waktu terutama menjelang mereka tidur. Dengan membiasakan anak-anak berinteraksi dengan Al-Quran dan memberikan pemahaman bahwa Al-Qur’an adalah Kalamullah yang seharusnya menjadi pedoman hidup, maka akan menumbuhkan kecintaan terhadap Al-Qur’an hingga mereka menginjak dewasa.
4.Orangtua senantiasa menjadi suri tauladan bagi sang anak
Saat suami istri sudah sepakat untuk membentuk keluarga Qurani, maka sang ayah dan ibu harus memberikan teladan. Dengan rajin mengaji dan menghapal Al-Quran.
Sang anak dapat mendengar dan jangan kaget jika dia dapat mengikuti bacaan orangtuanya yang sedang murojaah. Hal itu karena mereka sering mendengar ayat-ayat yang tersebut.
5.Membuat jadwal untuk menghafal dan murojaah bagi anak
Misal: Jadwal murojaah adalah setiap pulang dari sholat shubuh berjamaah bersama ayah di masjid. Dan jadwal setoran hafalan adalah setiap selepas sholat maghrib.
Terapkan dengan konsisten untuk membentuk pola menghafal dan murojaah yang kuat pada sang anak.
6.Berikan reward untuk prestasi sang anak
Misalnya: setiap selesai menghapal satu surat ibu membuatkan kue kesukaan sang anak.
7.Orang tua terus menerus meningkatkan ilmunya sehingga mampu menjadi madrasah yang sebaik-baiknya bagi sang anak.
8.Bangun dakwah di dalam rumah
Ajak anak-anak untuk berkumpul dan mendengarkan cerita islami yang akan dapat mempertebal keimanan mereka.
9.Mensekolahkan anak ke pesantren tahfidz/ menimba pendidikan di pesantren tahfidz

Dari Buraidah, Rasulullah saw bersabda, “Siapa yang membaca Al-Qur’an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia. Keduanya bertanya, ‘Mengapa kami dipakaikan jubah ini?’ Dijawab, ‘Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al-Qur’an.” (HR Abu Daud)
Semoga kita diberikan kemudahan dalam mendidik anak-anak kita menjadi hafidz/hafidzah dan semoga mereka dapat menjadi hafiz/hafidzah sebelum mereka baligh. Aamiin.
Semoga Bermanfaat.

3 Hal yang Perlu Orang Tua Lakukan agar Anak Menjadi Hafidz Qur’an

Riswan, SIQ, S.Pd.I
Hamalatul Quran yang dimuliakan Allah
Menjadikan anak sebagai hafidz/hafidzah Qur’an adalah dambaan setiap orangtua muslim. Terdapat beberapa keutamaan untuk mempelajari dan menghafalkan Al-Qur’an, diantaranya: secara fisiologis akan menenangkan hati dan juga terbukti dapat meningkatkan daya ingat dan menambah kecerdasan. Karena itu, tidak heran jika seorang anak yang hafidz Quran juga cemerlang dalam nilai akademisnya.
Berikut ini 3 hal yang perlu ayah/bunda lakukan agar anak menjadi Hafidz Quran:
1. Bagi anak yang sudah bisa membaca Al-Qur’an: jadwalkan waktu setoran hafalan dan murojaah
Menjadwalkan waktu untuk setoran hafalan dan murojaah sangat penting. Sebaiknya diskusikan hal ini bersama anak sehingga anak akan nyaman saat menjalankannya. Misalnya: setelah sholat maghrib.
Terapkan jadwal ini dengan konsisten untuk membentuk pola menghafal dan murojaah yang kuat pada sang anak.
 2. Bagi anak yang sudah belum dapat membaca Al-Qur’an: bacakan berulang-ulang ayat atau surat yang ingin diajarkan
Untuk meringankan tugas bunda, maka sebaiknya seluruh anggota keluarga membantu dan terlibat dalam proses ini. Ayah/Bunda dapat mewajibkan setiap anngota keluarga untuk membacakan surat pilihan yang akan dihafal sehari sebanyak 5 kali oleh masing-masing anggota keluarga, sehingga dalam sehari anak akan mendengar dan menyimak surat tersebut sebanyak 5 kali jumlah anggota keluarga yang ditugaskan.
Bacakan sekalipun anak terlihat sedang asik bermain. Sekalipun terlihat tidak memperhatikan, jangan kaget jika ternyata anak akan ikut melantunkan sambil tetap bermain mobil-mobilan.
3. Perdengarkan murottal di setiap waktu terutama menjelang anak tidur
Hal ini akan sangat membantu untuk melekatkan hafalan kepada anak-anak.
Sel-sel otak berkembang dengan sangat pesat di masa kanak-kanak. Sehingga saat seorang anak-anak menghafalkan sesuatu maka bagaikan menulis di sebuah sehingga akan melekat kuat. Karena itu marilah kita didik anak-anak kita membaca dan menghapal Al-Qur’an sejak dini.
Membiasakan anak-anak berinteraksi dengan Al-Quran sejak dini juga akan memberikan pemahaman bahwa Al-Qura’an adalah Kalamullah yang seharusnya menjadi pedoman hidup setiap saat.
Selain meningkatkan daya ingat dan menambah kecerdasan anak, seorang hafidz Quran juga akan memuliakan orangtuanya di hari kiamat. Berikut ini haditsnya:
Dari Buraidah, Rasulullah saw bersabda, “Siapa yang membaca Al-Qur’an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahanya seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia. Keduanya bertanya, ‘Mengapa kami dipakaikan jubah ini?’ Dijawab, ‘Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al-Qur’an.” (HR Abu Daud).
Subhanallah, semoga kita diberikan kemudahan dalam menjadikan anak-anak kita menjadi Hafidz Quran. Aamiin. Semoga Bermanfaat.

SMP An Namiroh Go Internasional dengan Program English Cambridge International.

RISWAN, SIQ, S.Pd.I

SMP An Namiroh Go Internasional dengan Program English Cambridge International.
An Namiroh memulai program pendidikan bahasa Inggris dengan standarisasi Cambridge, Inggris. Program yang diakui di level internasional diberikan kepada siswa kelas IX selama empat bulan.
''Ini sudah menjadi kebijakan Yayasan An Namiroh mulai dari SD hingga SMP. Di Riau hanya ada lima sekolah yang menerapkan standar bahasa Inggris Cambridge ini termasuk An Namiroh,'' ujar Ustad Iskandar SPd, penanggung jawan program.
Hal itu disampaikan Ustad Iskandar pada Sabtu, 15 Agustus 2015 dalam pertemuan dengan para wali siswa kelas IX di SMP An Namiroh. Pada sosialisasi itu turut hadir kepala SMP An Namiroh Ustad Riswan SIQ SPdI dan Ustazah Wiwik, guru bahasa Inggris.
Dilanjutkan Ustad Iskandar, dengan mengacu pada bahasa Inggris yang dikelola University of Cambridge Inggris ini, akan membuka kesempatan bagi siswa untuk go international. Karena program ini diakui di 130 negara dan 15 ribu perguruan tinggi di dunia.
Tujuan lainnya adalah menetapkan standar internasional untuk sekolah dan siswa didik. Memperbaiki bahasa Inggris anak didik sejak dini agar lebih baik dan membuat komunikasi lebih nyambung.
''Lulus tes bahasa Inggris Cambridge insya Allah bisa pula ujian bahasa Inggris,'' ujar Ustad Iskandar seraya mengatakan yang lulus mendapatkan sertifikat yang dikeluarkan oleh Universitas Cambridge.
Program bahasa Inggris Cambridge ini berbeda dengan TOEFL yang bisa dipelajari dalam waktu singkat dengan tujuan hanya ikut ujian dengan nilai tertentu. Pengajaran bahasa Inggris memiliki lima tingkatan alias berjenjang. Ada empat aspek yang dipelajari/dites yakni reading (membaca), writing (menulis), listening (mendengar) dan speaking (berbicara).
Menjawab keraguan wali murid, Ustad Iskandar maupun Ustad Riswan meyakinkan selama empat bulan ke depan bisa mempersiapkan siswa kelas IX. Apalagi mereka sudah memiliki tim dan siswa pun sudah dibekali buku + CD-nya. Selain diajarkan untuk jam mata pelajaran bahasa Inggris reguler, pihak sekolah juga mengadakan ekstra kurikuler khusus bahasa Inggris Cambridge ini setiap hari Sabtu.(*)
http://annamiroh1.com/berita-214-smp-an-namiroh-memulai-pro…